Dalam Sebuah Bukunya, Ibnu Sina, Seorang Ahli Fukaha, Seorang Ahli
Fiqih Dan
Tasawuf, Ibnu Sina Membagi Kategori Ibadah Itu Menjadi 3. Ada 3 Jenis
Motivasi Manusia Melakukan Ibadah:
Yang Pertama, Ada Orang-Orang Yang Melakukan Ibadahnya Semata-Mata Dia Karena Kepingin
Masuk Surga. Kalau Ada Orang Yang Seperti Ini, Dia Ibadahnya Seperti
Pedagang, Ibadahnya Selalu Main Itung-Itungan; Untung Dan Rugi.
Orang Yang Seperti Ini Akan Kena Penyakit Yang Namanya Penyakit Sum’ah,
Ria, Ujub Dan Takabur; Kepingin Dipuji Orang Ibadahnya.
Yang Kedua, Ada Orang Melakukan Ibadahnya Semata-Mata Karena Rasa Takutnya Masuk
Neraka. Orang Yang Seperti Ini Adalah Seperti Budak. Capek Dia Ibadah. Dia Akan
Terjebak Dalam Sebuah Kegiatan Ibadah Yang Bersifat Rutinitas, Ritual, Yang
Penting Gugurnya Sebuah Kewajiban.
Yang Ketiga, Ada Orang Yang Melakukan Ibadahnya, Dia Tidak Berharap Apa-Apa. Dia
Tidak Berharap Surga Dan Dia Tidak Takut Masuk Neraka; Dia Hanya Berharap Rida
Allah Subhanahu Wa Ta‘Ala. Rukuknya, Sujudnya, Iktikafnya,
Tadarusnya, Hanya Berharap Rida Allah Subhanahu Wa Ta‘Ala ...
Dengan Cinta. Sujudnya Dengan Cinta, Puasanya Dengan Cinta. Kalau
Segala Sesuatu Yang Kita Kerjakan Penuh Dengan Cinta, Tidak Berasa Apa-Apa.
Ada Seorang Waliyullah [Wali Allah] Wanita, Cantik Jelita, Namanya Rabi’ah
Al-Adawiyah. Di Setiap Sujudnya, Sajadahnya Selalu Basah Dengan Tetesan Air
Matanya; Lidahnya Tidak Pernah Kering Karena Zikir Yang Tidak Pernah Putus
Kepada Allah Subhanahu Wa Ta‘Ala. Dia Selalu Berdoa, “Ya Allah, Kalau
Saja Sujud Dan Ibadahku Ini Semata-Mata Karena Rasa Takutku Masuk Neraka,
Tolong Masukkan Aku Ke Dalam Neraka Yang Paling Dalam Sekarang Juga Ya Allah.
Kalau Sujud Dan Ibadahku Ini Semata-Mata Karena Keinginanku Masuk Surga, Tolong
Kunci Saja Pintu Surga Ya Allah. Aku Bukan Itu Ya Allah, Aku Cinta Kepadamu Ya
Allah.”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar